Minggu, 26 Oktober 2014

The 1st of all

Marilah kita menulis. Begitu bunyi kalimat ringan yang saya baca di koran entah apa namanya kemarin siang. Iya sih, menulis itu katanya penting. Penting untuk jiwa, penting juga untuk pikiran. Dan saya menjadi korban atas bujukan kalimat ringan tersebut.
So let's start with "I'm doing my best to survive", yes, saya memang berjuang untuk bertahan hidup. Bertahan hidup kan punya banyak arti. Bertahan hidup dengan bernafas, bertahan hidup dengan menginjak orang lain, bertahan hidup dengan mengambil jalan orang lain, bertahan hidup dengan menjadi pribadi yang baik sebaik-baiknya. Nah, banyak artinya memang. But let’s say that I’m doing my best to survive by being a better me. Karena kita memang perlu menjadi lebih baik dari kemarin. Siapa tau kita memang belum baik sesungguhnya.
Kalau bicara baik, well, saya ngaku sih, saya ini orang yang kurang baik. Mungkin banyak yang tidak setuju, dan pasti beberapa lainnya juga kurang setuju. Terlebih lagi, hati saya memang tahu pasti tentang ketidakbaikan saya pribadi. Saya memang tidak sebaik itu. Saya sering mengatakan kata-kata sadis (dengan tujuan melucu), saya sering juga mengabaikan himbauan hati kecil untuk berbuat baik yang jelas-jelas baik hasilnya, yah kita semua kan pasti sering mengabaikan hati sendiri toh. Yang terpendam adalah sesungguhnya saya ini baik hati loh. Cuma sayangnya hanya beberapa orang saja yang sadar dan mengetahui hal ini. Dan beberapa diantaranya malah menggunakan hal ini dengan maksimal.
Terlepas dari urusan baik atau tidak, itu semua kembali ke diri masing-masing. Cuma kita sendiri yang tahu. Cuma kita sendiri yang sadar tentang isi hati dan hasil perbuatan sendiri. Yang pasti, saya ngaku tentang isi diri saya sendiri, supaya orang lain tidak perlu repot menjabarkan tentang hal pribadi ini.
And that’s my first writing. It doesn’t seem bad at all I think. So have a nice day.

Devinsv
27 Oct 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar